berikut yang bukan merupakan fungsi sosialisasi politik adalah
Beberapapartai politik di Indonesia menerapkan fungsi-fungsi yang beragam dalam rangka mempertahankan eksistensi mereka di arena politik. Salah satunya adalah strategi fungsi komunikasi politik yang diterapkan oleh salah satu partai politik yang ikut berkontestasi dalam pemilu tahun 2019, yaitu Partai Solidaritas Indonesia atau PSI. Nampaknya
Sosialisasipolitik Rekrutmen politik Artikulasi kepentingan Pelaksanaan peraturan Komunikasi politik Jawaban: D. Pelaksanaan peraturan Dilansir dari Encyclopedia Britannica, berikut yang bukan merupakan fungsi input dalam sistem politik adalah pelaksanaan peraturan.
Vay Tiền Trả Góp Tháng Tư Nhân. - Sosialisasi adalah proses memberitahukan dan memberikan pemahaman pada masyarakat luas akan suatu hal yang bersifat penting. Lalu bagaimanakah dengan sosialisasi politik?Dilansir dari University of Minnesota Libraries, sosialisasi politik adalah pembelajaran politik agar masyarakat dapat mengembangkan sikap, nilai, keyakinan, pendapat, dan perilaku yang kondusif untuk menjadi warga negara yang baik di negaranya. Fungsi sosialisasi politik Beberapa fungsi adanya sosialisasi politi, yaitu Mencerdaskan bangsa Sosialisasi politik bertujuan untuk mencerdaskan bangsa, membangun masyarakat yang paham akan politik, pemerintahan dan cara pengambilan kebijakan oleh politik menumbuhkan kesadaran dan pemahaman politik bagi orang dewasa maupun anak-anak sebagai penerus bangsa. Dengan begitu individu dapat berpatisipasi secara aktif dalam sistem politik yang ada di pemerintahan. Baca juga Budaya Politik Parokial Pengertian dan Cirinya Memelihara sistem politik Sosialisasi politik berfungsi untuk mengenalkan sistem politik yang telah lalu dan yang sedang dijalani. Pemahaman dari sosialisasi politik kemudian diterapkan dalam memelihara sistem politik yang ada dalam suatu negara. Sosialisasi politik sangatlah penting dalam masa modernisasi dan globalisasi karena sistem politik biasanya disesuaikan dengan kemajuan jaman. Kesadaran dan pemahaman politik dibutuhkan untuk memodifikasi bahkan menciptakan sistem politik baru bagi masa depan bangsa yang lebih baik. Jenis sosialisasi politik Berdasarkan jenisnya, sosialisasi politik dibagi menjadi dua, yiatu
Mas Pur Follow Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw! Home » PKN » Sosialisasi Politik Juli 31, 2019 1 min readApa itu sosialisasi politik? Sosialisai politik adalah proses atau cara-cara belajar mengenai pola-pola sosial yang berkaitan dengan posisi-posisi kemasyarakatan seperti ketengahan melalui bermacam-macam badan. Sosialisasi politik erat kaitannya dengan partisipasi politik, terutama di politik adalah keterlibatan seseorang atau sekelompok orang dalam kegiatan politik. Partisipasi politik merupakan kegiatan yang dilakukan oleh warga negara, baik secara individu maupun kolektif, atas dasar keinginan sendiri maupun dorongan dari pihak lain yang bertujuan memengaruhi keputusan politik yang akan diambil oleh pemerintah, agar keputusan tersebut menguntungkan IsiPengertian Sosialisasi PolitikPengertian Sosialisasi Politik Menurut Para AhliFungsi Sosialisasi PolitikCiri-Ciri Masyarakat PolitikPengertian Sosialisasi PolitikSosialisasi politik adalah suatu proses dimana seseorang individu bisa mengenali sistem politik yang kemudian menentukan sifat persepsi-persepsinya mengenai politik serta reaksinya terhadap gejala-gejala umum, sosialisasi politik adalah sebagai suatu proses penanaman nilai-nilai politik yang dilakukan suatu generasi pada generasi lainnya melalui beragam media perantara misalnya keluarga, partai politik, sekolah, media massa dan lain sebagainya sehingga tercipta masyarakat yang mempunyai kesadaran Michael Rush dan Philip Althoff, sosialisasi politik adalah suatu proses tentang bagaimana memperkenalkan sistem politik pada seseorang serta bagaimana orang tersebut menentukan tanggapan dan juga reaksi reaksi atas gejala gejala politik yang Irvin L. Child, sosialisasi politik adalah segenap proses individu yang dilahirkan dengan banyaknya jajaran potensi tingkah laku dan dituntut untuk mengembangkan tingkah laku aktualnya agar menjadi kebiasaan dan bisa diterima sesuai dengan standar-standar Jack Plano, sosialisasi politik adalah suatu proses belajar dimana tiap individu mendapatkan orientasi berupa perasaan, keyakinan dan juga komponen komponen nilai pemerintahan serta kehidupan David Easton dan Jack Dennis, sosialisasi politik adalah proses perkembangan seseorang dalam memperoleh orientasi orientasi politik serta pola pola tingkah Sosialisasi PolitikFungsi sosialisasi politik adalah memelihara suatu sistem politik, yaitu agar stabilitas berjalan dengan baik dan positif sehingga sosialisasi politik merupakan alat atau media agar individu-individu memiliki kesadaran dan merasa cocok dengan sstem serta kultur budata politik yang ada. Alat yang digunakan sebagai sarana sosialisasi politik antara lain sekolah, dan partai Masyarakat PolitikPartisipasi politik yang baik akan terujud dalam masyarakat politik yang sudah mapan. Suatu komunitas masyarakat dapat disebut masyarakat politik jika masyarakat tersebut telah memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Selalu ada kelompok yang memerintah dan diperintah. Memiliki sistem pemerintahan tertentu yang mengatur kehidupan masyarakat. Memiliki lembaga-lembaga yang menyelenggarakan pemerintahan. Memiliki tujuan tertentu yang mengikat seluruh masyarakat. Memahami informasi dasar tentang siapa yang memegang kekuasaan dan bagaimana sebuah institusi bekerja. Dapat menerima perbedaan pendapat. Memiliki kepedulian dan kepekaan terhadap masalah-masalah yang dihadapi bangsa. Memiliki rasa tanggung jawab terhadap perkembangan dan keadaan negara dan bangsanya. Memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam kegiatan perumusan penentuan kebijakan negara, mengawasi dan mendukung pelaksanaan kebijakan tersebut dalam berbagai bidang kehidupan. Menyadari akan pentingnya pembelaan terhadap negara, kedaulatan, keberadaan, dan keutuhan negara. Memahami, menyadari, dan melaksanakan sikap dan perilaku yang sesuai dengan hak dari kewajibannya sebagai warga masyarakat dan warga negara. Patuh terhadap hukum dan menegakkan supremasi hukum. Membangun budaya politik yang demokratis. Menjunjung tinggi demokrasi, hak asasi manusia, keadilan, dan persamaan. Mengawasi jalannya pemerintahan agar tertata dengan baik. Memiliki wawasan kebangsaan, sikap dan perilaku yang mencerminkan cinta tanah itulah pengertian mengenai sosialisasi politik secara umum, dan menurut para ahli, beserta fungsi sosialisasi politik, dan ciri-ciri masyarakat politik. Sekian informasi yang dapat saya bagikan mengenai sosialisasi politik dan semoga bermanfaat.
Melalui artikel ini, Anda akan belajar bagaimana mendefinisikan sosialisasi politik, dan mendapatkan wawasan tentang faktor-faktor utama yang bekerja sama untuk mempengaruhi keyakinan dan pendapat politik yang kita kembangkan selama hidup kita dan fungsi dari sosialisasi politik. Pengertian sosialisasi politik mengacu pada mekanisme pembelajaran, adaptasi dan integrasi yang melaluinya individu-individu dari suatu masyarakat diberkahi dengan budaya politik. Proses dari perspektif interaksionis dimulai pada masa kanak-kanak individu dan dibatasi sepanjang hidup. Kepentingannya terletak pada kenyataan bahwa variasi atau perbedaan dalam proses sosialisasi berdampak pada partisipasi politik. Hyman mendefinisikannya sebagai pembelajaran pola sosial yang sesuai dengan posisinya dalam masyarakat melalui mediasi lembaga sosialisasi 1959 25. Greenstein 1965 10 mencirikannya sebagai pembelajaran politik, formal dan informal, disengaja dan tidak direncanakan, di setiap tahap siklus hidup yang mencakup pembelajaran sikap sosial politik dan non-politik eksplisit yang memiliki relevansi politik. Apa itu sosialisi politik? Sosialisasi politik merupakan proses pembelajaran di mana orang mengembangkan pemahaman tentang identitas politik, pendapat, dan perilaku mereka. Melalui berbagai agen sosialisasi, seperti orang tua, teman sebaya, dan sekolah, pengalaman sosialisasi politik seumur hidup memainkan peran kunci dalam mengembangkan sifat patriotisme dan kewarganegaraan yang baik. Tujuan penting dari sosialisasi politik adalah untuk menjamin kelangsungan hidup sistem politik yang demokratis bahkan selama masa tekanan yang ekstrim, seperti depresi ekonomi atau perang. Sistem politik yang stabil dicirikan oleh pemilihan umum yang diadakan secara teratur yang dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan secara hukum, dan bahwa rakyat menerima hasilnya sebagai sah. Misalnya, ketika hasil pemilihan presiden AS tahun 2000 yang penuh gejolak akhirnya diputuskan oleh Mahkamah Agung, kebanyakan orang Amerika dengan cepat menerima George W. Bush sebagai pemenangnya. Alih-alih protes dengan kekerasan, negara itu melanjutkan politik seperti biasa. Selama proses sosialisasi politik, orang biasanya mengembangkan tingkat kepercayaan mereka pada legitimasi sistem politik dan tingkat kemanjuran politik, atau kekuasaan, untuk mempengaruhi sistem itu. Dalam bukunya yang berjudul Pengantar Sosiologi Politik, Michael Rush dan Phillip Althoff mengemukakan fungsi sosialisasi sebagai berikut 1. Melatih individu Sosialisasi politik melatih individu dalam memasukkan nilai-nilai politik yang berlaku di dalam sebuah sistem politik. Pembelajaran mengenai pemahaman sistem politik suatu negara pun diajarkan di bangku sekolah. Hal ini dilakukan untuk menanamkan pemahaman kepada semua warga negara sebagai subjek dan objek politik. Dalam proses pembelajaran politik tersebut dimungkinkan individu untuk menerima atau melakukan suatu penolakan atas tindakan pemerintah, mematuhi hukum, melibatkan diri dalam politik, ataupun memilih dalam pemilihan umum. 2. Memelihara sistem politik Sosialisasi politik juga berfungsi untuk memelihara sistem politik dan pemerintahan yang resmi. Setiap warga negara harus mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan sistem politik. Pemahaman tersebut dapat dimulai dari hal-hal yang mudah sifatnya, seperti warna bendera sendiri, lagu kebangsaan sendiri, bahasa sendiri, ataupun pemerintah yang tengah memerintahnya sendiri. Melalui pemahaman tersebut, setiap warga negara dapat memiliki identitas kebangsaan yang jelas. Pengaruh Sosialisasi Politik Seperti subjek lain di mana orang mengembangkan pendapat, banyak faktor berkontribusi pada sosialisasi politik seseorang. Karena ini adalah perkembangan yang terjadi selama bertahun-tahun, sejauh mana faktor-faktor ini mempengaruhi seseorang sering kali bergantung pada tahap perkembangan mereka pada saat pengaruhnya. Seperti halnya dengan banyak hal yang kita yakin, keluarga kita adalah pengaruh paling signifikan terhadap keyakinan dan opini politik kita. Hal ini sering terjadi karena keluarga kita adalah kelompok dengan siapa kita menghabiskan sebagian besar waktu kita selama tahun-tahun pembentukan kita, dan dalam banyak kasus, mereka adalah kelompok yang pendapatnya paling kita hargai. Di samping keluarga kita, media adalah pengaruh yang paling signifikan pada keyakinan kita karena itu sering kali merupakan cara kami memperoleh informasi tentang dunia. Media memiliki kemampuan yang kuat untuk mempengaruhi atau memvalidasi keyakinan dan opini politik kita. Lingkungan sekolah kita merupakan pengaruh penting karena mereka adalah tempat di mana kita menghabiskan banyak waktu dan di mana kita dihadapkan pada ide-ide baru, orang yang berbeda, dan keyakinan sistem. Meskipun tidak berdampak langsung pada keyakinan politik kita, sebagian besar kelompok agama memiliki keyakinan politik yang kuat yang cenderung mempengaruhi pendapat anggota; oleh karena itu, mereka dapat memperkuat atau melemahkan keyakinan politik saat ini. Seperti sekolah, tempat kerja kita menyita banyak waktu dan sering kali merupakan tempat di mana kita paling mungkin menemukan ide-ide baru sebagai orang dewasa. Di negara-negara demokratis, anak-anak diajarkan untuk menghargai hak pilih mereka, yang mendorong mereka untuk berpartisipasi dalam proses orang dewasa di tempat kerja atau situasi sosial lainnya, sangat mungkin bahwa keyakinan politik kita sudah tertanam kuat dalam pikiran kita dan tidak mungkin. berubah karena kepercayaan orang-orang di sekitar kita. Namun demikian, pengalaman kita di tempat kerja atau melalui hubungan lain dapat memperkuat atau melemahkan keyakinan kita berdasarkan apa yang kita lihat dan dengar di lingkungan tersebut. Sebagai contoh, seorang pekerja sosial yang secara politik konservatif dan sangat religius mungkin mengembangkan keyakinan konservatif yang lebih kuat berdasarkan pengalaman mereka dengan orang-orang rendah pendapatan atau populasi berisiko; atau mereka mungkin mendapati diri mereka menjadi kurang konservatif karena alasan yang sama. Sebaliknya, jika seseorang dibesarkan oleh orang tua yang tidak memiliki minat pada politik, kemungkinan besar mereka tidak akan tertarik pada orang atau media yang berpikiran politik dan tidak mungkin mengembangkan opini politik yang kuat. Agen sosialisasi politik Orientasi politik dipelajari dalam interaksi dengan agen sosialisasi. Para agen mentransmisikan orientasi politik dalam tiga dimensi kognitif, afektif dan perilaku. Tingkat kognitif mewakili pengetahuan dan pemahaman tentang ruang politik. Dimensi afektif mencerminkan perasaan yang dihasilkan oleh simbol, objek, dan kepribadian politik. Dimensi ketiga melibatkan tindakan terhadap politik yang dapat berkisar dari mengambil bagian aktif hingga tidak mengikuti proses pemilihan. Efek dan perhatian yang diterima oleh para akademisi terhadap agen sosialisasi yang berbeda bervariasi dari karya pertama yang berfokus terutama pada peran keluarga, sekolah dan tempat kerja hingga karya yang kemudian berfokus pada peran yang dimainkan oleh partai politik, serikat pekerja. dan gereja. Mereka telah kehilangan berat badan demi kelompok sebaya atau peran media massa. Kebulatan suara bukanlah sesuatu yang menjadi ciri para peneliti dalam sosialisasi politik, membangun perdebatan seputar pengaruh relatif dari masing-masing agen ini dan orang lain yang mungkin berpengaruh, seperti konteks yang semakin tidak diperhatikan Percheron, 1985 218. Keluarga dianggap sebagai agen sosialisasi utama karena relevansinya, karena keluarga menginisiasi anak sejak lahir dengan tingkat kepercayaan dan kasih sayang yang tinggi. Selama tahun-tahun pertama kehidupan, peran dan pengetahuan diperoleh melalui kondisi penyisipan keluarga dalam masyarakat dan oleh nilai-nilai, sikap dan representasi yang dikomunikasikan orang tua kepada anak-anak mereka. Agen sekunder dianggap sebagai mereka yang bukan bagian dari lingkungan keluarga langsung individu dan yang memelihara hubungan yang sifatnya berbeda dengannya untuk jangka waktu tertentu. Agen menjalin hubungan dengan individu secara bersamaan, misalnya pada masa kanak-kanak sosialisasi terjadi dalam interaksi dengan keluarga, lembaga pendidikan, media massa dan kelompok teman sebaya, baik itu rekan kerja maupun teman. Beberapa dari mereka memberikan pengaruh rangkap tiga, seperti sekolah, karena isi ajaran pendidikan yang dapat mengarah pada indoktrinasi, karena inisiasi bentuk-bentuk partisipasi tertentu dan karena pembelajaran beberapa jenis hubungan kekuasaan Percheron, 1985 215. Ringkasan Dalam istilah yang paling sederhana, sosialisasi politik adalah proses di mana seseorang mengembangkan seperangkat keyakinan dan pendapat politik. Meskipun hal ini dimulai dengan dan sangat dipengaruhi oleh orang tua kita, hal ini juga dipengaruhi oleh jenis media yang kita konsumsi, kepercayaan teman-teman kita di sekolah dan tempat kerja, dan agama yang mungkin kita gunakan untuk menyelaraskan diri. Dalam kebanyakan kasus, faktor-faktor ini bekerja sama untuk membantu kita mengembangkan keyakinan politik kita, tetapi bagi orang-orang yang tidak terpengaruh oleh pengaruh ini, mereka mungkin tidak mengembangkan keyakinan politik yang kuat sama sekali.
Jakarta Partai politik merupakan sebuah organisasi yang menjalani sebuah ideologi tertentu atau dibentuk dengan tujuan umum. Partai politik dapat juga dikatakan suatu kelompok yang telah teroganisir dengan anggota-anggotanya yang mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan Sosialisasi Politik, Makna dan Sarana dalam Kehidupan Kewarganegaraan Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara, Pemersatu Suku Bangsa, Ras, Agama, dan Golongan Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai Pemersatu dan Sejarahnya Partai politik juga bisa didefinisikan sebagai perkumpulan yang memiliki asas yang sama, sehaluan di bidang politik, baik yang berdasarkan partai kader atau struktur kepartaian yang dimonopoli oleh sekelompok anggota partai yang terkemuka. Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik. Hal ini biasanya dilakukan dengan cara konstitusional, untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka. Jadi bisa dikatakan, fungsi partai politik adalah sebagai sarana pendidikan politik bagi anggota dan masyarakat politik di Indonesia sendiri adalah organisasi yang sifatnya nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga Indonesia secara sekarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan Negara. Selain itu, untuk memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Pengertian ini tercantum di dalam Pasal 1 Ayat 1 Undang-undang No. 2 tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-undang No. 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik. Nah, untuk melakukan Pemilihan Umum, partai politik sendiri wajib memenuhi persyaratan tertentu yang telah ditetapkan oleh Undang-undang. Selanjutnya, Komisi Pemilihan Umum akan melakukan proses verifikasi. Proses verifikasi sendiri terdiri dari dua tahap, yaitu verifikasi administrasi dan verifikasi faktual. Melalui definisi yang telah dijelaskan tersebut, dapat dilihat bahwa tujuan dari dibentuknya partai politik adalah untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan Negara, serta memelihara keutuhan Negara Indonesia. Di samping itu, fungsi partai politik sebagai pilar demokrasi juga perlu ditata dan disempurnakan dengan diarahkan pada dua hal utama, seperti yang dijelaskan di Penjelasan Umum Undang-undang 2/2011. Indonesia sebagai Negara demokrasi selalu menyimpan berbagai masalah mulai dari perbedaan dan persaingan. Masalah seperti itu tidak dapat dipungkiri juga menyerang negara-negara di dunia yang menganut sistem demokrasi. Oleh karena itu, partai politik dengan segala perannya, mulai dari menjadi perantara antara masyarakat dan pemerintah, sebagai sarana partisipasi politik, pengatur konflik, hingga kontrol atas kebijakan-kebijakan pemerintah, dapat melaksanakan tugas-tugasnya sebagaimana mestinya. Hal ini dilakukan untuk mencapai keseimbangan dalam menjalankan segala kegiatan politik dalam berbangsa dan bernegara. Nah, partai politik sendiri memiliki beberapa fungsi khususnya di dalam Negara demokrasi. Berikut akan mengulas fungsi partai politik di dalam Negara demokrasi sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber, Senin 21/1/2019.Politik sebagai sarana sosialisasi dan membangun komunitas1. Sarana Komunitas Politik Dalam sistem demokrasi yang dimiliki seperti Indonesia ini, fungsi partai politik adalah untuk menyalurkan berbagai macam suara maupun aspirasi masyarakat agar sampai ke pemerintah. Selain itu, partai politik juga berfungsi untuk menyebarluaskan keputusan dan kebijakan-kebijakan pemerintah. Maka dalam hal ini fungsi partai politik berperan sebagai perantara antara pemerintah dan masyarakat. Jika partai politik tidak berfungsi demikian, maka akan terjadi ketimpangan dan penyalahgunaan partai politik untuk kepentingan kelompok maupun golongan. 2. Sarana Sosialisasi Politik Partai politik juga berperan sebagai sarana sosialisasi politik. Di dalam ilmu politik, sosialisasi politik diartikan sebagai proses dimana seseorang memperoleh sikap dan orientasi terhadap fenomena politik, yang umumnya berlaku dalam masyarakat di mana ia berada. Sosialisasi politik dapat membentuk budaya politik suatu negara. 3. Sarana Rekrutmen Politik Fungsi partai politik lainnya adalah sebagai wadah untuk menampung dan penyeleksian kader-kader politik yang nantinya akan meneruskan kepemimpinan suatu pemerintahan dengan jabatan tertentu. Partai politik memperluas perannya dalam membuka kesempatan bagi warga negara untuk turut serta berpartisipasi politik dalam suatu negara. Partai politik senantiasa melahirkan kader-kader yang potensial dalam setiap perkembangannya dalam persaingan perpolitikan. Hal itu dilakukan dengan merekrut anggota-anggota muda yang berbakat dan memberikan pembekalan kader-kader sebagai sarana berpartisipasi dan pengatur konflik4. Sarana Pengatur Konflik Dalam suatu negara demokrasi seperti Indonesia, perbedaan pendapat tentunya menjadi hal yang wajar. Ragam suku, etnis, budaya, status sosial, dan lain-lain tentunya tidak jarang menimbulkan berbagai permasalahan yang dapat mengancam persatuan bangsa, maka dari itu partai politik dituntut untuk dapat mengatasi masalah-masalah tersebut, minimal dapat meredakan dan menjadi penengah antara pihak yang bertikai. Perbedaan dan persaingan ini selalu menjadi hal yang harus ditangani partai politik sebagai wujud perdamaian politik suatu negara. Fungsi partai politik harus mampu menciptakan suasana harmonis diantara kalangan masyarakat serta mencontohkan persaingan-persaingan sehat dalam mencapai tujuan. 5. Sarana Kontrol Politik Fungsi partai politik di Negara demokrasi seperti ini adalah untuk membantu mengingatkan dan meluruskan kebijakan-kebijakan pemerintah. Karena dalam menetapkan keputusan-keputusan maupun kebijakam terkadang terjadi kesalahan maupun kekeliruan yang tidak sesuai dengan kepentingan masyarakat. Disinilah fungsi partai politik sangat dibutuhkan. Kontrol kebijakan dilakukan untuk membatasi kesewenang-wenangan pemerintah yang dapat merugikan rakyat. Selain itu, partai politik juga melakukan pengawasan serta pertinjauan terhadap pelaksanaan jalannya kepemerintahan agar dapat berjalan baik sebagaimana mestinya. 6. Sarana Pertisipasi Politik Partai politik berfungsi untuk mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah. Hal tersebut dikarenakan partai politik menerima dan menampung aspirasi masyarakat dalam melaksanakan pembangunan nasional. Negara dengan sistem demokrasi tentunya membutuhkan peran partai politik sebagai penampung suara masyarakat untuk disalurkan kepada pemerintah. Tanpa adanya partisipasi ataupun keterlibatan partai poltik, kebijakan-kebijakn yang dibuat pemerintah tentunya tidak dapat di ubah jika tidak sesuai dengan kondisi masyarakat. Reporter Nisa Mutia sari* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Daftar Isi1 Pengertian Sosial Politik2 Fungsi Sosial Mengubah,Memelihara, Membentuk, dan Mentransmisikan Kebudayaan Politik Sebuah Memelihara Kebudayaan Politik Suatu Meningkatkan Pemahaman dan Pengetahuan Seseorang Tentang Dunia Mengajarkan Nilai-nilai Yang ada Di Tujuan Sosial Politik4 Macam-Macam Sosial Pendidikan Indoktrinasi Politik5 Sarana Sosial Peer Media Partai Politik6 Permasalahan Politik Di Indonesia7 Perkembangan Politik di Masa Prakolonial Masa Penjajahan Orde Lama Orde Baru Reformasi Kabinet Indonesia Sekarang8 Sikap Masyarakat Terhadap Dunia Politik di Indonesia Sosialisasi politik merupakan proses interaksi manusia yang memberikan pengaruh terhadap pengetahuan sistem politik, gejala-gejala politik, dan lembaga politik. Dengan adanya pengaruh ini seseorang bisa mengetahui dasar-dasar politik dengan benar. Fungsi Sosial Politik Mengubah,Memelihara, Membentuk, dan Mentransmisikan Kebudayaan Politik Sebuah Bangsa. Indonesia mempunyai banyak keragaman kebudayaan yang ada pada masyarakat. Keragaman kebudayaan yang dimiliki salah satunya adalah kebudayaan politik. Kebudayaan politik memiliki fungsi dan peranan yang penting dalam menjaga kelangsungan sistem kemasyarakatan. Memelihara Kebudayaan Politik Suatu Bangsa Seperti yang kita tau Indonesia menganut sistem politik demokratis. Hal tersebut berarti dalam melakukan kegiatan atau proses politik, negara dan pemerintah mesti melibatkan masyarakat. Budaya politik awal yang telah berubah sesuai dengan perkembangan zaman perlu dipelihara supaya kebudayaan politik yang sudah terbentuk tidak hilang. Meskipun kebudayaan politik bisa berubah, ada nilai-nilai dalam kebudayaan politik yang tak berubah terutama yang berhubungan dengan peraturan perundang-undangan. Pemeliharaan kebudayaan politik diatur serta dilindungi dalam undang-undang dengan tujuan supaya kebudayaan politik yang sudah terbentuk tidak menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang ada. Meningkatkan Pemahaman dan Pengetahuan Seseorang Tentang Dunia Politik. Tidak semua orang memiliki pemahaman dan pengetahuan mengenai politik yang sama. Oleh karena itu sosialisasi politik diperlukan dalam menyelenggarakan kehidupan politik di masyarakat. Sosialisasi politik bisa meningkatkan pemahaman dan pengetahuan seseorang tentang dunia politik yang ada. Mengajarkan Nilai-nilai Yang ada Di Politik. Nilai-nilai atau keyakinan yang ada di politik adalah sikap yang dimiliki oleh individu pada sistem politik berserta komponen-komponennya. Nilai-nilai dalam politik mengajarkan masyarakat untuk menjadikan politik itu sebagai suatu budaya. Budaya politik yang ajarkan lewat nilai-nilai yang berlaku dalam politik menjadi suatu orientasi secara psikologis pada sistem politik yang mengalami proses internasilasi diri ke dalam bentuk orientasi secara kognitif, afektif, dan evaluasi. Tujuan Sosial Politik Bertujuan Untuk memperluas penahanan dan penghayatan wawasan pada masalah politik. Politik yang berkembang bisa meningkatkan kualitas berpolitik sesuai aturan hukum yang ada. Bisa meningkatkan kualitas kesadaran politik rakyat menuju peran aktif dan partisipasinya pada pembangunan politik bangsa secara keseluruhan. Macam-Macam Sosial Politik Pendidikan Politik Pendidikan Politik adalah proses dialogis yang bertujuan supaya anggota masyarakat mengenal dan mempelajari nilai, norma serta simbol politik negaranya. Hal tersbut biasa dilakukan lewat kegiatan kursus, latihan kepemimpinan, diskusi, atau keikutsertaan dalam berbagai pertemuan formal ataupun informal. Indoktrinasi Politik Indoktrinasi Politik adalah proses sosialisasi yang dilaksanakan untuk memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat supaya menerima nilai, norma, dan simbol politik. Hal tersebut biasanya dilakukan secara satu arah dengan memakai cara paksaan psikologis. Sarana Sosial Politik Keluarga Keluarga menjadi sarana tetap dalam contoh sosialisasi primer khususnya di bidang politik, dengan keluarga memperkenalkan cara mencapai kekuasaan dapat dilakukan. Keluarga bagian inti proses pengenalan setiap individu pertama kali didapatkan. Sekolah Tahap sosialisasi selanjutnya adalah pada sekolah yang menjadi lembaga pendidikan. Di sekolah siswa diajarkan untuk mempunyai wawasan politik, baik dalam bentuk mata pelajaran ataupun di dalam bentuk aplikasinya. Misalnya pemilihan ketua Osis, MPK, dan lain sebagainya. Peer groups Sarana sosialisasi politik bisa di dapatkan di group-group dalam diksuis ilmiah. Peran sareanan penanaman politik di dalam hal tersebut cukup signifikan, lantaran setiap masyarakat akan melaksanakan. Bahkan banyak organisasi-organisasi kampus secara tak langsung menerapkan kajian tentang perpolitikan. Misalnya HMI, PMIIataupun KAMMI yang setiap saat melaksanakan kajian dan pengenalan pada politik. Media Massa Saran pengungkapan selanjutnya dilaknasakan dalam media masa, dalam bentuk artikel maupun essay ilmiah mengenai wawasan tentang politik. Kajian dalam media masa ini tidak hanya meliputi online akan namun ofline yang mengulas lebih dalam untuk urusan perpolitikan. Pemerintah Saran sentral dan yang paling penting dalam sosialisasi politik ialah pemerintah, lewat sistem kekuasaan yang mengatur masyarakat secara langsung pemerintah wajib memberikan teladan yang baik pada perpolitikan yang di anut negaranya. Partai Politik Familiranya, untuk urusan mencapai kekuasaan dilakukan dalam partai politik yang mempunyai fungsi dalam melestarikan budaya politik di negaranya. Dalam kajian partai politik setiap orang yang mau mencapai kekuasaan, khsususnya sistem pemerintahan demokratis seperti Indonesia haruslah lewat partai politik Permasalahan Politik Di Indonesia Pemilu merupakan sesuatu yang sangat menentukan dan krusial, karena hasil dari pemilu tersebut akan lahir pemimpin baru yang akan menentukan nasib masyarakat di wilayah tersebut. Munculnya para calon pemimpin ini tidak lepas dari kontribusi partai politik sebagai mesin politik yang menghubungkan calon pemimpin dengan para pemilih yaitu masyarakat. Partai politik yang diusung oleh calon pemimpin merupakan cerminan dari calon pemimpin yang akan dipilih oleh masyarakat nantinya. Karena antara partai politik dan calon pemimpin pasti memiliki ideologi, visi, misi, cita – cita dan strategi yang sejalan. Dari sana maka akan muncul penilaian – penilaian dari masyarakat tentang partai politik tersebut dan masyarakat dapat menentukan apakah partai politik dan calon pemimpin tersebut layak untuk dipilih dalam pemilu karena telah memenuhi aspirasi pemilih. Menurunnya tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu yang disebabkan involusi atau stagnannya perkembangan negara ini menyababkan terjadinya anomali dalam gaya berpolitik khusunya dalam menarik masyarakat dan mencoba membangun kembali kepercayaan masyarakat yang telah sampai pada titik jenuh terhadap partai politik. Anomali ini dapat dilihat dari mulai banyaknya partai – partai politik yang melibatkan media dalam berkampanye, lalu tidak sedikit partai politik yang melakukan politik uang yang berdampak pada oligarki partai dan mulai maraknya pencitraan yang dilakukan para elite politik yang berbendera partai politik. Perkembangan Politik di Indonesia Masa Prakolonial Indonesia Sumber-sumber menunjukkan bahwa Nusantara berisikan berbagai entitas politik sejak awal sejarah. Entitas ini berevolusi dari pusat politik di sekitar perorangan di mana kepemimpinannya diwujudkan dalam diri seseorang yang mempunyai ketrampilan tertentu dan kharisma dan juga menyatakan diri sebagai seseroang yang mirip Tuhan dan mempunyai kekuatan supernatural serta didukung oleh tentara dan rakyat yang membayar upeti kepada raja. Masa Penjajahan Indonesia Kedatangan bangsa Eropa yang tertarik dengan potensi menjanjikan yaitu perdagangan rempah-rempah adalah salah satu titik balik utama dalam sejarah kepulauan. Memiliki teknologi yang lebih canggih dan persenjataan baru di tangan, orang Portugis dan khususnya orang Belanda, berhasil menjadi pemegang kekuatan ekonomi dan politik yang berpengaruh dan mampu mendominasi kepulauan ini serta mulai menciptakan kerangka politik dan batas-batas baru. Orde Lama Soekarno Soekarno, presiden pertama Indonesia, adalah ikon perjuangan nasionalis yang melawan para penjajah. Akan tetapi setelah kemerdekaan dicapai, ia memiliki tugas berat untuk memimpin sebuah negara baru yang masih memiliki trauma dari masa lalu dan konflik kekuatan politik dan sosial yang muncul di masa kemerdekaan. Ternyata politisi generasi muda yang tidak punya pengalaman sebelumnya ini kesulitan membimbing negaranya. Keadaan itu memuncak dalam kekacauan pada pertengahan tahun 1960. Orde Baru Suharto Suharto, presiden kedua Republik Indonesia, berhasil mengambil kekuasaan pada tahun 1960an di tengah pergolakan yang ada. Pemerintah Orde Baru memerintah Indonesia selama lebih dari tiga puluh tahun dan pemerintahan itu ditandai oleh perkembangan ekonomi yang mengakibatkan pengurangan kemiskinan yang mengesankan tetapi juga oleh penindasan dan korupsi. Namun, ketika ekonomi domestik – dasar legitimasi kekuatannya – runtuh pada tahun 1990an, Suharto cepat kehilangan kendali kekuasaan. Reformasi Indonesia Setelah berada di bawah pemerintahan otoriter selama 30 tahun lebih, politik Indonesia mengalami proses pembaruan untuk memberikan kekuatan lebih banyak kekuasaan dan politik kepada masyarakat Indonesia. Periode ini dikenal sebagai periode Reformasi. Tak hanya ditandai oleh perubahan struktural seperti desentralisasi kekuasaan ke daerah dan pembatasan kekuasaan presiden, tetapi juga ditandai oleh kesinambungan misalnya korupsi, kemiskinan dan pengelompokan modal di kalangan atas. Kabinet Indonesia Sekarang Bagian ini menampilkan daftar anggota kabinet Presiden Joko Widodo yang dinamai Kabinet Kerja, yang diresmikan pada tanggal 27 Oktober 2014, dan akan memerintah sampai dengan tahun 2019, saat pemilu baru akan diadakan. Presiden Widodo boleh berpartisipasi dalam pemilihan presiden baru pada tahun 2019 karena konstitusi memperbolehkan kepresidenan sampai dua kali masa jabatan masing-masing lima tahun. Sikap Masyarakat Terhadap Dunia Politik di Indonesia Pelaksanaan demokrasi indonesia saat ini sedang berjalan menuju demokrasi yang dewasa, dimana peran dan partisipasi rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, semakin terlihat jelas. Antusiasme dan partisipasi masyarakat dalam politik menunjukkan bahwa demokrasi semakin tampak maju di indonesia. Partisipasi politik masyarakat merupakan salah satu bentuk aktualisasi dari proses demokratisasi. Partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau kelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, antara lain dengan jalan memilih pimpinan negara, dan juga peran aktif secara langsung atau tidak langsung, untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah public policy.Dengan demikian Partisipasi politik erat kaitanya dengan kesadaran politik, karena semakin sadar bahwa dirinya diperintah, orang kemudian menuntut diberikan hak bersuara dalam penyelenggaraan pemerintah. **Budiardjo 2009367 demikianlah artikel dari mengenai Fungsi Sosialisasi Politik Pengertian, Tujuan, Macam, Sarana, Masalah, Perkembangan, Sikap, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya,
berikut yang bukan merupakan fungsi sosialisasi politik adalah